Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Setelah menyandang gelar orangtua baru setelah kelahiran sang buah hati, selain rasa bahagia yang sudah pasti Anda rasakan, Anda pun mau tidak mau harus berhadapan dengan hal-hal baru seperti menyusui, bangun tengah malam, mengganti popok hingga mencoba memahami makna tangisan bayi sebagai bagian dari rutinitas harian. Meskipun Anda sudah merasa mempersiapkan diri sebaik-baiknya, namun akan selalu ada beberapa hal yang terlewat.
1.Terlalu banyak barang
Siapa yang dapat menahan diri dari godaan perlengkapan bayi yang lucu-lucu? Rasanya ingin membeli semua. Namun, terlalu banyak barang di dalam boks bayi justru dapat memberi stimulasi berlebih dan membuat bayi sulit tidur. Bahkan disinyalir menjadi pemicu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) -kematian mendadak pada bayi yang disebabkan sulit bernapas karena bayi bisa saja tertimpa barang yang ada di dalam boks.
Perbaiki dengan:
Hindari menaruh boneka, selimut atau bantalan pelindung di sekeliling boks. Pilihlah alas kasur yang padat dan seprei dengan ukuran yang sesuai dengan besarnya kasur. Tidak perlu menggunakan bantal atau penopang kepala.
2. Lupa merawat diri
Tak salah merawat anakmenjadi prioritas bagi Anda, tapi akan salah jika pada akhirnya Anda menjadi lupa untuk merawat diri sendiri, seperti menunda waktu mandi, makan bahkan buang air. Karena hal ini akan berbahaya pada kesehatan Anda.
Perbaiki dengan:
Luangkan waktu sesaat untuk mandi, tidak perlu terlalu lama, 5 menit saja cukup. Sementara Anda mandi, titipkan pengawasan si kecil pada orang di sekeliling Anda. Anda juga tetap bisa berolahraga dengan mengajak bayi keliling di lingkungan rumah. Jangan lupa juga konsumsi makanan yang sehat.
3. Membandingkan-bandingkan
Rasa cinta terhadap anak seringkali menjadikan bunda berjiwa kompetitif dan hanya menganggap bahwa anak Anda sajalah yang lucu dan hebat. Akibatnya Anda sering membandingkan tumbuh kembang bayi Anda dengan bayi lain. Sedikit saja ada perkembangan yang tidak sesuai dengan milestone-nya, Anda langsung cemas. Kebiasaan membandingkan ini tidak selamanya baik karena harus disadari setiap bayi memiliki pola perkembangannya masing-masing.
Perbaiki dengan:
Temui dokter anak Anda jika Anda merasa perkembangan bayi Anda lebih lambat dibandingkan bayi lain. Jangan cepat mengambil kesimpulan karena bawaan lahir setiapbayi akan sangat memengaruhi bagaimana bayi masuk ke tahap perkembangannya.
4. Mengasuh ‘sendiri’
Anda sering lupa melibatkan ayah dalam pengasuhan dan merasa tanggungjawab mengasuh hanya ada pada diri Anda. Faktanya, tak sedikit ayah yang memiliki kemampuan merawat bayi sama hebatnya dengan ibu.
Perbaiki dengan:
Ajak ayah bekerja sama untuk mengasuh bayi, dengan memintanya ikut memandikan, mengganti popok atau sekadar menggendongnya sesaat setelah Anda menyusui. Selain meringankan tugas Anda, mengajak ayah berperan serta juga akan mempererat bondingbayi dengan ayahnya.
5. Ketat pada jadwal tidur bayi
Disiplin menerapkan rutinitas adalah baik, namun menerapkannya pada bayi belum tentu memberi manfaat yang baik. Karena bayi masih mencari pola tidurnya, saat ia lelah dan mengantuk ia akan tidur dengan sendirinya. Memaksakan jadwal tidur pada bayi hanya akan membuat Anda dan dia frustasi.
Perbaiki dengan:
Fleksibellah terhadap jadwal tidur dan jadwal minum susu. Karena bayi masih belajar menyesuaikan dengan dunia baru di luar kandungan yang dihadapinya saat ini sementara organ-organ tubuh bayi pun sedang tumbuh untuk menjadi sempurna sehingga bayi bisa saja mencerna lebih lama.
6. Tidak enjoy merawat bayi
Banyak orangtua baru terlalu ‘serius’ dalam mengasuh anak sehingga tidak dapat menikmati setiap momen indah yang terjadi.
Perbaiki dengan:
Yang pasti, hindari stres sehingga Anda dapat menikmati setiap momen Anda dengannya sambil bersyukur. Anda bisa menunjukkannya dengan lebih sigap menjadi orangtua dalam memberikan yang terbaik untuknya, misalnya menjaga kecukupan kebutuhan nutrisinya, memastikan kesehatannya terjamin dan selalu menstimulasi perkembangannya. Jika Anda mulai merasa lelah, cobalah untuk mengingat kembali bahwa makhluk kecil di hadapan Anda adalah hadiah terindah dari Tuhan.
7. Jadi supermom
Mungkin saja Anda memang andal dalam melakukan pekerjaan rumah tangga yang sangat banyak. Namun, sadarlah bahwa Anda juga memerlukan ‘’me time’’ untuk diri Anda. Berkeinginan keras bisa merawat sendiri bayi dan juga melakukan tugas rumah tangga lainnya mungkin saja baik (untuk sementara), karena pada satu titik Anda pasti akan merasa lelah dan mudah marah. Menjadi seorang ibu yang baik bukan berarti menjadi supermom lho!
Perbaiki dengan:
Jangan pernah menolak bantuan dari orang-orang di sekitar Anda. Misalnya untuk memasakkan makanan, mencuci piring atau membantu Anda mengawasi si kecil saat Anda perlu untuk mengurus diri sendiri. ‘’Selama tiga bulan pertama setelah melahirkan, tugas Anda hanya untuk merawat bayi dan merawat diri Anda,’’ tutur Cheryl Wu, M.D, dokter anak di New York Amerika Serikat.
8. Merasa tidak cukup memberi makan
Ketika bayi Anda menangis, hal pertama yang terlintas di pikiran Anda adalah ia kelaparan. Belum tentu saat menangis bayi kelaparan lho bunda! Bayi menangis bisa saja karena ia lelah, terlalu banyak menerima rangsangan, kepanasan, tidak nyaman atau jenuh.
Perbaiki dengan:
Kenali pola tangis bayi Anda. Di awal mungkin saja sulit tapi jika Anda benar-benar memperhatikannya Anda pasti bisa membedakan antara tangisan kelaparan, tangisan jenuh atau tangisan lelah. Dan, sebelumnya pastikan dulu pada dokter anak Anda bahwa si kecil tumbuh dengan baik.
9. Tidak percaya naluri
Menjadi seorang ibu dan merawat seorang bayi yang tidak berdaya sesaat menjadi hal yang sangat membingungkan bagi Anda. Anda pun sering terjebak oleh keraguan saat harus memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan. Namun percayalah setiap ibu mempunyai naluri dan insting keibuan. Anda tak perlu bingung dan ragu.
Perbaiki dengan:
Cari tahu pada sumber terpercaya tentang pengasuhan bayi, yaitu ke dokter anak atau bidan. Bayi adalah guru terbaik Anda, seiring waktu yang Anda lewati untuk merawat si kecil, Anda akan semakin percaya bisa merawatnya dengan baik. Dan, percaya dengan naluri Anda sebagai seorang ibu.
10. Tidak memiliki jadwal tidur
Banyak orangtua yang memaklumi jika bayinya memiliki jam tidur yang tidak teratur. Untuk bayi baru hingga usia tiga bulan, hal ini memang normal, ketika ia akan tidur kapan saja dan di mana saja. Namun memasuki usia 4 bulan, bayi seharusnya sudah mempunyai ritme tidur yang teratur.
Perbaiki dengan:
Mulailah dengan membangunkan bayi Anda di pagi hari pada waktu yang sama setiap hari dan juga mulai menidurkan bayi di malam hari pada waktu yang sama. Begitupun untuk waktu istirahat pada siang hari.
No comments:
Post a Comment