Tuesday, 23 June 2015

Imunisasi Dasar Lengkap dan Keuntungan Vaksin Kombinasi Pentavalen

The Indonesian Public Health Portal
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/06/vaksin-pentavalen.html

Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. Dengan Imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya, jika tidak diimunisasi, seseorang akan mudah terkena penyakit tersebut.
Beberapa dasar hukum yang digunakan pada pelaksanaan program imunisasi tersebut antara lain:
  1. Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi
  2. Kepmenkes No. 1626/Menkes/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Pemantauan Dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
  3. Kepmenkes RI, No. 428/MENKES/ SK/ IV/ 2010 tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional UCI 2010 -2014

Pengertian dan Keuntungan Vaksin Kombinasi Pentavalen

Vaksin itu sendiri merupakan produk biologis yang berasal dari virus, atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan atau rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. Kehadiran vaksin dalam tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari penyakit yang bersangkutan. Oleh karena itu, vaksin diberikan sesuai dengan penyakit yang akan ditangkal.
Walaupun secara prinsip, imunisasi diperlukan semua orang, namun imunisasi terutama penting dilakukan pada orang dengan resiko tinggi terkena penyakit; seperti bayi, anak usia balita, anak sekolah, wanita hamil, wanita usia subur (WUS).
Sampai saat ini terdapat dua cara pemberian imunisasi, yaitu  yang dilakukan secara oral (melalui mulut), dan melalui penyuntikan dengan menggunakan jarum suntik. Pemberian imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadual. Sementara sesuai program pemerintah Indonesia, terdapat 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan pada bayi atau anak. sesuai jadual, sebelum genap berusia 1 tahun. Jenis imunisasi dasar tersebut antara lain:
  1. Hepatitis-B (untuk menangkal penyakit Hepatitis-B),
  2. BCG (untuk menangkal penyakit Tuberkulosis/TBC),
  3. DPT/HB (untuk menangkal penyakit difteripertusis/batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B),
  4. Polio (untuk menangkal penyakit polio),
  5. Campak (untuk menangkal penyakit campak).
Imunisasi dasar dikatakan lengkap jika anak menerima kelima jenis imunisasi tersebut di atas, DAN dalam jumlah pemberian yang lengkap.
Jumlah pemberian imunisasi untuk masing-masing jenis adalah:
  1. HB-0 sebanyak 1 kali (pada usia 0-7 hari)
  2. BCG sebanyak 1 kali (pada usia 1 bulan)
  3. Polio sebanyak 4 kali (pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan)
  4. DPT/HB sebanyak 3 kali (pada usia 2, 3, dan 4 bulan)
  5. Campak sebanyak 1 kali (pada usia 9 bulan)
Pemberian imunisasi kedua dan seterusnya (DPT/HB dan Polio) perlu diberikan ketika daya perlindungan dari vaksin di dalam tubuh mulai menurun. Pemberian imunisasi ulangan yang terlambat/tidak tepat jadual akan menyebabkan daya lindung vaksin pada anak menurun.
Vaksin Pentavalen
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisai adalah penggunakaan vaksin kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin Pentavalen. Vaksin ini merupakan gabungan vaksin DPT-HB ditambah Hib. Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB (kita kenal sebagai DPT Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin Pentavalen mencegah berberapa jenis penyakit, antara lain Difteri, batuk rejan atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, serta radang otak (meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang disebabkan oleh kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b).
Kenapa Haemophillus Influenzae type b (Hib)? Hal ini antara lain disebabkan beberapa kenyatanepidemiologi berikut:
  • Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan hanya ditemukan pada manusia
  • Penyebaran melalui percikan ludah (droplet)
  • Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 – 8 bulan
  • Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier
  • Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ), sehingga kemungkinan kejadian meningitis dan pneumonia akibat Hib, biasanya juga tinggi.
Vaksin Pentavalen diberikan saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun, yang kita kenal sebagai  imunisasi booster (lanjutan).  Sebagaimana imunisasi lainnya, Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di semua Posyandu, Puskesmas atau fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.
Beberapa pertimbangan penggunaan vaksin Pentavalen tersebut diantaranya:
  1. Mengurangi “kesakitan” pada anak: Sebagaimana kita ketahui, vaksin DPT, HB, dan Hib jika diberikan secara sendiri-sendiri, berarti masing-masing diberikan 3 kali tiap anak O (keseluruhan taip anak akan menerima 9 kali imunisasi). Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen, hanya akan membutuhkan 3 kali imunisasi (suntikan)
  2. Mengurangi kunjungan:     Keuntungan pemberian vaksin kombinasi, selain memberikan kekebalan beberapa penyakit sekaligus, juga mempersingkat jadwal imunisasi, yang semula  6 kali ( 3 kali DPT dan 3 kali Hepatitis B ), menjadi  hanya butuh 3 kali kunjungan
  3. Mengurangi risiko 6 penyakit sekaligus: Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis

No comments:

Post a Comment